Ada Masjid Joglo di pantai Lombang !

Tampak Depan Ruang Utama Masjid 

Masjid sebenarnya tak hanya digunakan sebagai tempat beribadah mengabdi kepada yang maha kuasa, maha cinta, dan maha penyayang, namun lebih dari itu masjid juga bisa digunakan sebagai ruang publik bagi masyarakat yang ada disekitarnya.

Arsitektur bangunan masjid di Indonesia khususnya sekitar pulau jawa mempunyai bentuk yang khas, terutama pada bangunan-bangunan masjid yang dibangun pada masa-masa terdahulu. kekhasan bangunan masjid di Jawa dan Madura dan juga daerah sekitarnya terletak pada bentuk atapnya, biasanya atap masjid berbentuk limasan yang disusun tiga yang tentunya mempunyai makna filosofis yaitu Islam, Iman, dan Ihsan. Namun, ciri khas tersebut nampaknya tidak dimunculkan pada bangunan masjid yang terdapat di areal permukiman penduduk yang terdapat di Pantai Lombang, Sumenep. Bangunannya sederhana dan menyerupai bangunan rumah tradisional jawa dengan atap joglo nya yang khas dengan tambahan ornamen seperti tanduk sapi diatapnya. 

Desainnya yang unik dan menarik, kontras dengan keberadaan bangunan sekitar menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang akan berkunjung menikmati pantai Lombang, maklum posisi masjid ini tepat berada di jalur utama kawasan Pantai lombang yang dikelilingi dengan cemara udang yang sedang di budidayakan oleh masyarakat sekitar. Secara sepintas para pengguna jalan yang akan menuju pantai akan merasa terkecoh dengan bangunan ini, sebab sebelumnya saya sendiri merasa bangunan ini adalah cottage/penginaapan yang tersedia di kawasan lombang, dan ternyata persepsi saya salah, setelah melihat tulisan yang terbuat dari papan kayu yang dipahat terletak dibangian depan bagian samping pintu gapura masjid yang didesain layaknya pintu gapura dengan bentuk yang sederhana.Hal yang lain yang menampakkan karakter bangunan masjid nampak penambahan kubah yang terbuat dari alumnium bertengger diatap ruang khusus beduk dan tempat wudhu jema'ah yang tepat berada pada bangian depan kanan kiri bangunan ruang utama masjid.

Yang menarik bagi saya, disini saya tidak melihat pengeras suara layaknya masjid-masjid pada umumnya, kemungkinan besar ketika waktu shalat tiba sebagai penanda waktu, beduk berdiameter kurang lebih sekitar 1,5 meteran inilah yang ditabuh sebelum adzan berkumandang, yang kemungkinan suaranya akan terdengar hingga ratusan meter dari bangunan masjid, di karenakan suasa lingkungan sekitar yang tenang jauh dari kebisingan. Berikut beberapa foto yang berhasil saya abadikan kala sore itu sebelum matari bersembunyi di ufuk barat pantai lombang Sumenep :)


Tempat Bedug Masjid 


Ruang Takmir Masjid 


Dinding tampak depan bangunan utama yang dihiasi penuh dengan ukiran  


Ruang utama masjid  
Lampu di ruang utama 
Serambi samping masjid

Samping Utara di Batasi dengan Papan Kayu denganukiran Kaligrafi 

Pintu gerbang Keluar Masuk Kompleks Bangunan Masjid  



tulisan ini juga pernah saya tulis di blog sebelumnya :)



Lokasi: See on Google Map

Leave a respond

Posting Komentar